AN-NASIHAH DARIPADA KELAPA

Saat bersama begitu mesra antara kita berdua, Kau mengatakan cinta, Aku mengatakan kasih, Melalui liku-liku kesusahan dan kesenangan bersama, Saat bertukar menjadi kenangan, Antara kau dan aku menjadi asing, Setelah terpisah angkara orang ketiga, Sungguh sedih hubungan ini, Seperti tiada ketulusan dihati mu, Seperti Aku hanyalah suatu tempat,  Tempat untuk kau singgah tika duka, Tempat kau singgah tika bosan, "Wah! Aku rasa seperti dipergunakan." Seharusnya begitulah yang patut kurasa, Tapi aku lebih memilih untuk setia, Setia bersama persahabatan ini, Ku pujuk hati ini, Untuk tetap ada saat kau memerlukan, Aku tahu, Ikatan ini hanyalah sia-sia, Tapi aku Percaya suatu hari nanti,  Kau sedar betapa aku menyayangi mu SAHABAT. Semoga nanti saat aku telah pergi, Kau kan sentiasa mengingatiku dalam ingatanmu, Sentiasa Mengirimkan doa dalam sujud mu, Aku Maafkanmu Sahabatku.

 Angin itu menggoncangkan seluruh tingkap di bilik kecilku, bintang-bintang menerangi langit, bersinar terang tak terkira, Bintang-bintang itu telah meyakinkanku yang sedang lelah, Mereka menghapuskan banyaknya tangis di lubuk hatiku, Jangan terlalu bersedih, Mereka memelukku erat, dan bermanja,  dan Mereka menenangkanku, Menyuruh lembut "tutuplah matamu", Walau aku penat tiada kudrat, sehingga tidak lagi mampu berjalan, sehingga tangisanku mengaburi penglihatanku, ku akan terus senyum dihadapan kekasihku, yang aku tidak akan mampu untuk mendapatkannya, Walau saat bahagia kita cuma sementara, akan ku kubur saat itu di dasar hati, seperti banyaknya bintang-bintang itu, SELAMANYA